Postingan

Aku Kamu Kita Beda, Apa Yang Salah??

Kenalin dulu nih, aku salah satu dari masyarakat multikultular yang ada di Indonesia, aku hanya sebagian dari banyaknya perbedaan suku, agama, maupun ras yang ada di Negeri kita tercinta, tiap hari berjumpa dan berkomunikasi dengan banyaknya orang yang sama sukunya tapi mungkin berbeda agama, sama agama mungkin berbeda suku, mungkin juga itu pengalaman yang kerap kali dirasakan oleh tiap-tiap orang yang ada di Negeri ini. Menjadi Negara yang memiliki budaya yang banyak atau yang biasa disebut dengan masyarakat yang multikultular atau mungkin bisa dikategorikan sangat banyak, pastinya menimbulkan dampak positif dan juga negatifnya, sebagaimana tiap-tiap hal pasti memiliki dua sisi yang mengguntungkan dan bahkan bisa buat rugi, bagaimana tidak banyaknya perbedaan mulai dari agama, suku, adat-istiadat dan masih banyak lagi melahirkan sesuatu yang biasa disebut perbedaan, perbedaan ini bisa menjadikan pelengkap ataupun malah menjadikan boomerang bagi yang salah mengartikannya, bagaimana t

Harus Bagaimana

Memandang tapi tak sanggup bertahan Menyentuh tapi tak mampu memulai Bagaimana caraku mendapat cahaya darimu, apabila engkau selalu menjauh Aku pergi ke atas atap untuk memandangmu Tapi engkau tidak pernah mau memberikan sinar Aku coba bangun dipagi hari Tapi engkau selalu bersembunyi di balik awan mendung Jadi aku harus bagaimana? Apa tak bisakah sebentar saja beri sinar yang selama ini aku dambakan? Apakah harus menghilang agar aku selalu mencari? Apa ini yang engkau inginkan agar aku perbuat? Bila ini yang engkau harapkan, maka akan aku lakukan Tapi jangan salahkan apabila sewaktu waktu semangatku untuk menggapaimu tak lagi sama Karena sewaktu-waktu aku akan lelah mencari Aku akan berhenti mencoba Karena engkau selalu bersembunyi untuk selalu dicari

Hidup Kelam Gadis Mungil

     Terkadang aku menganggap dunia tidak adil bagi aku gadis polos yang sama sekali tidak tau kerasnya kehidupan di kota metropolitan, tak selintas pun dibenakku aku hidup lontang-lanting dengan keluargaku yang sakit-sakitan, pindah dari setiap kolong-kolong jembatan.Gelapnya malam dibawah jembatan, kerasnya udara menghempas pondok tempatku berteduh dengan ibuku, seakan-akan pondok itu ingin rubuh karena hempasan angin luar, aku bertanya-tanya mengapa aku dilahirkan hanya untuk merasakan sesuatu yang aku rasa tidak adil aku rasakan, aku melihat anak-anak yang hidup sejahtera dan bisa dikatakan hidup berkelimpahan, makan berlebih, baju menawan dan indah, tapi aku? Makan harus mengais setiap barang-barang rongsokan disetiap lorong-lorong kota, terkadang nasib tidak selalu berpihak kepadaku, penduduk terkadang membenci keberadaanku ditengah-tengah kompleks perumahaan mereka, mereka hanya menjulukiku sebagai sampah yang tak berguna.      Aku selalu menerima caci maki dari